Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 17 November 2013

DASAR-DASAR INSTALASI LISTRIK dan MACAM-MACAM KOMPONEN INSTALASI



MAKALAH
DASAR-DASAR INSTALASI LISTRIK dan MACAM-MACAM KOMPONEN INSTALASI
DISUSUN SEBAGAI  TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH BENGKEL LISTRIK
DOSEN PENGAMPUH :
KHAIRUDIN, S.T



 




DISUSUN OLEH
:

NAMA           : DANDI LASMULA
                                          NIM                : 1321120016

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
AKADEMI KOMUNITAS NEGERI SUMBAWA BARAT (AKN-SB)
2013


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Dasar-Dasar Instalasi Listrik dan Material Instalasi Listrik”.Shalawat dan salam semoga dilimpahkan oleh-Nya kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang membawa umatnya dari zaman gelap gulita nenuju alam yang sangat terang benderang, juga kepada keluarga, sahabat, serta semua pengikutnya yang setia disepanjang zaman.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini penyusun merasa sangat bersyukur kepada Allah atas kenikmatan yang telah diberikan-Nya, sehingga pada kesempatan ini penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Walaupun banyak sekali kekurangan yang berada dalam makalah ini namun penulis berusaha dengan segenap kemampuan untuk memberikan kesan yang sangat berguna sehingga makalah yang kami susun ini dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak sekali kekurangan sehingga perlu adanya penjelasan lebih lanjut guna memberikan penjelasan yang lebih kompleks dengan apa yang memang perlu dijelaskan. Hal ini memang perlu dilakukan demi memberikan pemahaman yang lebih komfrehensif. Penyusun mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini banyak sekali kekurangan. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan guna perbaikan pembuatan makalah dimasa yang akan datang.

Wassalam,

Desaberu, 14 November  2013


Penyusun




Daftar Isi
Judul  …………………………………………………………………………………         1
Kata Pengantar   ……………………………………………………………                    2
Daftar Isi  ……………………………………………………………………………..         3
Bab I Pendahuluan  
A. Latar Belakang  …………………………………………………………….......….         4
B. Rumusan Masalah  …………………………………………………………........….        4
C. Tujuan Penulisan  …………………………………………………………........……       4
Bab II Pembahasan
1.      Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)  …………………………....….…..       5
2.      Tujuan dari PUIL  …………………………………………………….…...        5
3.      Keselamatan Kerja  ……………………………………………...………..        6
Bab III
1.      Dasar - Dasar Instalasi Listrik……………………………………………...        6
2.       Instalasi Rumah Tinggal  …………………………………………………..       7
a.        Gambar Instalasinya meliputi  ………………………………………..        7
b.      Diagram instalasi garis tunggal meliputi  ……………………………...        8
c.       Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan misalnya  ………..        9
3.       Pengawasan dan tanggung  jawab  ………………………………………...       9
4.       Alat-alat dan bahan  dalam pembuatan instalasi listrik  ……………….  ….       10
Bab IV
A.    Komponen Instalasi Listri  ……………………………………………….          13
1.      Bargainser  ……………………………………………………………         13
2.      Pengaman Listrik  …………………………………………………….         14
3.      Sakelar  ……………………………………………………………….         15
4.      Stop Kontak  ………………………………………………………….         16
5.      Steker  ………………………………………………………………...         17
6.      Kabel  …………………………………………………………………         18
Bab V Penutup
Kesimpulan   ……………………………………………………………………….…         19
Daftar Pustaka  …………………………………………………………………….…         19


BAB I
PENDAHULUAN
Fungsi Instalasi Listrik yaitu untuk mempermudah pemasangan pada insalasi listrik .komponennya seperti : Sakelar listrik, stop kontak, tusuk kontak, Lampu pijar, Lampu tabung fluoresen atau TL, Fuse/sekering, Fitting atau dudukan lampu serta Pipa listrik.
Peralatan instalasi listrik adalah alat-alat yang dipergunakan dalam pemasangan instalasi listrik oleh para instalator agar pemasangan menjadi baik, rapih dan menjamin keselamatan baik pada pekerja maupun pada pemakai listriknya.
   
 A.Latar Belakang Masalah
 Pada saat sekarang kebanyakan orang hanya bisa mengerti dengan apa itu instalasi,sedangkan mereka tidak tau bagaimana cara aturan dan pemakaian yang benar.Sehingga hal itu menyebabkan pengaruh yang buruk terhadap cara dan penggunaan instalasi listrik.Mereka tidak tau bagaimana bahaya dari itu semua,dan bagaimana seharusnya sikap dalam menghadapi instalasi listrik tersebut.Oleh sebeb itu dalam makalah ini,saya mencoba untuk menjelaskan bagaimana instalasi listrik itu seharusnya,dan cara penggunaannya serta bagaimana pengaruhnya terhadap diri dan kesehatan tubuh si pengguna.

B. Rumusan Masalah
 Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
1.Bagaimanakah seharusnya pemasangan instalasi itu dilakukan
2.Bagaimana pengaruh dan dampak nya terhadap manusia

C. Tujuan Penulisan
1.      Mengerti dan memahami Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
2.      Mengerti dan memahami Tujuan dari PUIL
3.      Mengerti dan memahami Dasar - Dasar Instalasi Listrik
4.      Mengerti dan memahami Proses Instalasi Rumah Tinggal
5.      Memahami dan menjelaskan Isi Pengawasan dan tanggung  jawab
6.      Memahami dan menjelaskan Alat-alat dan bahan dalam pembuatan instalasi listrik
7.      Memahami dan menjelaskan Komponen Instalasi Listrik

BAB II
PEMBAHASAN
1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
·         Sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi listrik di Indonesian harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh PUIL (Peraturan umum Instalasi Listrik) yang diterbitkan tahun 1977, kemudian direvisi tahun 1987 dan terakhir tahun 2000.
·         Sisteminstalasi listrik yang dimulai dari sumber listrik (tegangan, frekwensi), peralatan listrik, cara pemasangan, pemeliharaan dan keamanan, sudah diatur dalam PUIL.
2.Tujuan dari PUIL
·         Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik.
·         Keamanan instalasi dan peralatan listrik.
·         Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik.
·         Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien
·         Jadi setiap perencana instalasi listrik, instalatir (pelaksana), operator, pemeriksa dan pemakai jasa listrik wajib mengetahui dan memahami Peraturan Umum Instalasi listrik (PUIL).
PUIL tidak berlaku untuk :
·         Instalasi listrik tegangan rendah yang hanya digunakan untuk menyalurkan berita & isyarat
·         Instalasi listrik untuk keperluan telekomunikasi & pelayanan kereta rel listrik
·         Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang & kendaraan lain yang di gerakan secara mekanis
·         Instalasi listrik dibawah tanah dalam tambang
·         Instalasi listrik tegangan rendah yang tidak melebihi 25 kV dan daya tidak lebih dari 100 W




3.Keselamatan Kerja
·         Dalam pemasangan instalasi listrik, biasanya rawan terhadap terjadinya kecelakaan.
·         Kecelakaan biasanya timbul akibat adanya sentuh langsung dengan penghantar beraliran arus atau kesalahan dalam prosedur pemasangan instalasi.
·         Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan bahaya listrik serta tindakan keselamatan kerja.

BAB III
1.     Dasar - Dasar Instalasi Listrik
Standarisasi dan Persyaratan
Tujuan standarisasi ialah mencapai keseragaman antara lain mengenai
1. Ukuran , bentuk dan mutu barang.
2. Cara menggambar dan cara kerja
Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya jumlah dan jenis barang yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan.
·         Standarisasi juga mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan otak. Dengan tercapainya standarisasi, mesin-mesin dan alat-alat dapat dipergunakan secara lebih baik dan lebih efisien, sehingga dapat menurunkan harga pokok dan meningkatkan mutu.
·          Standarisasi membatasi jumlah jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.
 Peraturan umum untuk instalasi cahaya dan tenaga.
1. Semua alat hubung dan perlangkapan pembagi pesawat listrik, motor listrik, hantaran dari alat-alat harus memenuhi peraturan dan pemeriksaan yang berlaku untuk itu.
2. Hal tersebut di atas tidak berlaku untuk tegangan yang lebih dari pada yang ditetapkan.
3. Tegangan untuk instalasi penerangan arus bolak-balik tidak boleh lebih tinggi dari 300 volt terhadap tanah.
4. Instalasi harus terdiri dari paling sedikit dua golongan. Terkecuali jika instalasi tersebut tidak lebih dari 6 titik hubung. Tiap golongan tidak lebih dari 12 titik hubung, untuk pemasangan yang baru tidak lebih dari 10 titik. Ketentuan di atas tidak berlaku untuk penerangan reklame, pesta dan yang bersifat istimewa seperti pada toko.
5. Setiap golongan penerangan, pembagian arusnya harus sama rata pada bagian fasenya.
2. Instalasi Rumah Tinggal
Untuk pemasangan suatu instalasi listrik lebih dahulu harus dibuat gambar-gambar rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang jika spesifikasinya dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pihak bangunan / pemesan. Harus diperhatikan spesifikasi dan syarat pekerjaan ini menguraikan syarat yang harus dipenuhi pihak pemborong, antara lain mengenai pelaksanaannya material yang digunakan, waktu penyerahannya dan sebagainya.
Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agar tipis, saluran-saluran listriknya karena lebih penting maka digambar lebih tebal. Supaya gambarnya rapi harus dipilih tebal garis yang tepat.
Menurut ayat 401B3, gambar-gambar yang diperlukan yaitu :
Gambar situasi, untuk menyatakan letak bangunan dimana sintalasinya akan dipasang, serta rencana penyambungan dengan jaringan PLN.
A) Gambar Instalasinya meliputi :
·         Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana peralatan, misalnya titik lampu, sakelar, kontak-kontak, perlengkapan hubung bagi.
·         Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya misalnya antara lampu dengan sakelarnya, motor dan pengasutnya dan sebagainya.
·         Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan perlengkapan hubung bagi yang bersangkutan.
·          Data teknis penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang
perencanaan letak saklar,lampu dan stop kontak
perencanaan letak saklar,lampu dan stop kontak
B) Diagram instalasi garis tunggal meliputi :
·         Diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan mengenai ukuran/daya nominal setiap komponen.
·         Keterangan mengenai beban yang terpasang dan pembaginya.
·          Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.
·          System pentanahannya.
diagram garis tunggal
diagram garis tunggal


C) Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan misalnya :
·         Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung bagi.
·         Cara pemasangan alat-alat listriknya
·         Cara pemasangan kabelnya.
·         Cara kerja instalasi kontrolnya kalau ada.
instalasi rumah 3
3. Pengawasan dan tanggung  jawab.
Pengawasan pemasangan instalasi listrik dan tanggung jawab pelaksana dan pelaksanaan pekerjaan diatur dalam pasal 910 antara lain ditentukan sebagai berikut.
1. Setiap pemasangan listrik harus mendapat ijin dari instansi yang berwenang, umumnya dari cabang PLN setempat.
2. Penaggung jawab pekerjaan instalasi harus seorang yang ahli berilmu pengetahuan dalam pekerjaan instalasi listrik danmemiliki ijin dari instansi yang berwenang.
3. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan berpengetahuan tentang listrik, menguasai pengaturan perlistrikan, berpengalaman dlaam pemasangan instalasi listrik dan bertanggung jawab atas keselamatan para pekerjanya.
4. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang-orang yang berpengalaman tentang listrik.
5. Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis kepada bagan pemeriksa (umumnya PLN setempat) untuk diperiksa dan diuji.
6. Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh bagan pemeriksa dan sebelum diserahkan kepada pemilik, instalasinya harus dicoba dengan tegangan dan arus kerja penuh selama waktu yang cukup lama, semua peralatan yang dipasang harus dicoba.
7. Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuatnya.
8. Pelaksana pekerjaan instalasi listrik bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas waktu tertentu. Jika terjadi suatu kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik meliputi :
1. Tanda-tanda.
2. Peralatan listrik yang dipasang.
3. Cara pemasangannya.
4. Polaritasnya.
5. Pentanahannya.
6. Tahanan isolasi.
7. Continuenitas rangkaian.
http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/kabel.jpg?w=7504. Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan instalasi listrik rumah tinggal.
- Penghantar / kabel.



http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/pipa.jpg?w=750
 
- Pipa PVC untuk pengkabelan yang di tanam
 di dalam tembok dengan ukuran standart.



http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/t-dos.jpg?w=750
 


- Kotak cabang (T-Dos / Cross-Dos).



http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/elbow.jpg?w=750
 


- L-bo untuk tikungan pada pipa.

http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/klem1.jpg?w=750- Rol isolator bila digunakan.

- Klem pipa.



http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/skrup1.jpg?w=150&h=83
 
- Sekrup ukuran yang sama dengan klem pipa.


http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/saklar1.jpg?w=300&h=161- Saklar (sakelar tunggal, sakelar ganda, sakelar seri, sakelar tukar/sakelar hotel dsb) apa yang diperlukan.




http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/stopkontak1.jpg?w=750
 


- Stop kontak.


http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/lampu.jpg?w=750- Lampu (tergantung lampu apa yang perlu digunakan).




http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/mcb1.jpg?w=750http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/sekring1.jpg?w=87&h=150- Kotak Hubung Bagi (digunakan jika instalasi lebih dari 12 titik).

- Sekring / MCB.


http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/obeng.jpg?w=750
 
- Obeng + dan obeng -.


http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/tang.jpg?w=150&h=48
 
- Tang kombinasi, tang potong, tang cucut dsb.


http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/palu.jpg?w=750
 
- Palu.

http://rohmatyusufmuliyana.files.wordpress.com/2010/03/tespen.jpg?w=750- Testpen





BAB IV
A.   KOMPONEN INSTALASI LISTRIK
Komponen Instalasi Listrik Rumah Tinggal
      Komponen instalasi listrik adalah komponen atau bahan yang diperlukan dalam pemasangan instalasi listrik. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pemasangan instalasi listrik diantaranya:
1. BARGAINSER
Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.
kwh meter 1 ph-
Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu:
MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah.
Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.
Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar, dan akan melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit.
n_gambar3
Pada kanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal.
2. PENGAMAN LISTRIK
Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah tinggal tersebut, seperti gangguan hubung singkat atau short circuit atau korsleting.





Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, yaitu:
·         Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu.
·         Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB dan merupakan alat pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas .
MCB-1804
3. SAKELAR
Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.
sakelar tunggal dan sakelar majemuk
Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi:
ü  Sakelar bertegangan rendah.
ü  Sakelar tegangan menengah.
ü  Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi.
Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi :
ü  Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam didalam tembok.
ü  Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.

Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:
§  Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik, tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu.
§  Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik, ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah.
Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
·         Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.
·         Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut.
4. STOP KONTAK
Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.
out let listrik
Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
v  Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.
v  Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.
Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:
ü  Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
ü  Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
5. STEKER
Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak
sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.
STEKER listrik
Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu:
- Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan sumber listrik atau stop kontak.
- Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya, dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.
6. KABEL
Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.
Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai berikut:
1.      NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi.
2.      NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari satu, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam, karena isolasi yang rangkap inilah maka kabel listrik NYM ini relative lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan.
3.      NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan.
4.      NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang terdiri dari dua warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker, sound sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang.







BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik adalah elektron-elektron yang berpindah dari satu atom ke atom yang lainnya bergerak beraturan dalam sebuah konduktor. listrik terjadi karena adanya gerakan elektron. Sedangkan arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya jumlah dan jenis barang yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan. Standarisasi bertujuan membatasi jumlah jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan mencapai keseragaman.




Daftar Pustaka
http://rohmatyusufmuliyana.wordpress.com/elektro/dasar-dasar-instalasi-listrik/
http://ariflistrik.wordpress.com/2012/12/02/komponen-instalasi-listrik/
http://imronboyelectric.blogspot.com/

4 komentar: